Agen Moderasi Di Ujung Jari: Pengelolaan Ruang Percakapan Digital (RPD) Di Tingkat Rukun Tetangga (RT)

Authors

  • Nesha Chania Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang
  • Akbar NST Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang
  • Habib Jatmika Imam Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang
  • Abdullah Khusairi Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

DOI:

https://doi.org/10.59059/tabsyir.v5i3.1241

Keywords:

Moderation agent, digital conversation space, neighborhood association

Abstract

This research initiated the Digital Conversation Room (RPD) as a group communication medium to implement religious moderation at the Neighborhood Unit (RT) level. This idea was born after conducting research on RPDs managed at the RT level. The results of this research recommend the presence of moderation agents in conversation rooms at the RT level, as new personnel in carrying out programs of the Ministry of Religion of the Republic of Indonesia (Kemenag RI). This research uses a phenomenological approach by observing and examining RPD at the RT level and also religious moderation programs in Indonesia. The method used in this research was independent interviews with a number of RT heads based on categorization adjusted by the researcher, then supported by literature sources relevant to the research topic. The data analysis technique used is data reduction. The researcher summarizes the information obtained in the field and supporting sources into more detail, so that conclusions can be drawn. The result of this research is the birth of ideas for driving moderation agents that can be used by all RT heads in the Indonesian archipelago.

References

Abdussamad, Z. (2021). Metode penelitian kualitatif. Makassar: CV. Syakir Media Press.

Afandi, & Munif. (2018). Potret masyarakat multikultural di Indonesia. Jurnal Multicultural of Islamic Education, 2(1), 1-10.

Agung, & Muhammad, A. M. (2022). Revitalisasi pengembangan moderasi beragama pada era digital di Indonesia. Jurnal Ilmu Pendidikan, 4(1), 524-529. https://doi.org/10.31004/edukatif.v4i1.1893

Aminullah, M. S. (2020). Agama dan politik: Studi pemikiran Soekarno tentang relasi agama dan negara. Jurnal Ilmiah Sosiologi Agama dan Perubahan Sosial, 14(1), 35-50.

Baharuddin, M. R. (2021). Adaptasi kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (fokus: model MBKM program studi). Jurnal Studi Guru dan Pembelajaran, 4, 195-205.

Darmawan, R. A. (2022, January 27). Kepala BNPT: Hampir 50% medsos isinya intoleransi dan rencana kejahatan. Detik News. Diakses pada 21 Mei 2023, dari https://news.detik.com/berita/d-5916545/kepala-bnpt-hampir-50-medsos-isinya-intoleransi-dan-rencana-kejahatan

Dewi, D. K., & Triandika, L. S. (2020). Konstruksi toleransi pada akun media sosial Jaringan Gusdurian. Jurnal Lentera, 4(1), 19-39.

Dini, A. R. (2023, March 27). Pengaruh perkembangan media sosial pada zaman sekarang. DKTV UINIB. Diakses pada 25 Mei 2023, dari https://dktv.uinib.ac.id/index.php/2023/03/27/pengaruh-perkembangan-media-sosial-pada-zaman-sekarang/

Fadillah, P. B. A. (2020). Adaptasi antarbudaya mahasiswa asal Aceh di Universitas Pertamina dalam menghadapi gegar budaya.

Ferly, T. H., Kapitan, J. A., & Mas'Amah. (2020). Grup WhatsApp sebagai media memelihara human relation. FISIP: Universitas Nusa Cendana, 1651-1664. https://doi.org/10.35508/jikom.v9i2.2423

Hadi Rahman, O. F. (2019). Kiprah para menteri agama era reformasi. Jakarta: Kementerian Agama RI.

Hamawati, F. (2018). Manajemen dalam komunikasi. Jurnal Al-Idarah, 5(6), 76-86. https://doi.org/10.37064/ai.v5i6.4830

Hasan, M. (2021). Prinsip moderasi beragama dalam kehidupan berbangsa. Jurnal Mubtadiin, 7(2), 110-123.

Hidayat, A. (2023, March 8). 67% penduduk Indonesia punya handphone pada 2022, ini sebarannya. Databoks Katadata. Diakses pada 22 Mei 2023, dari https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/03/08/67-penduduk-indonesia-punya-handphone-pada-2022-ini-sebarannya

Junaidi, E. (2019). Moderasi beragama. Jakarta: Kementerian Agama RI.

Kementerian Agama RI. (2019). Tanya jawab moderasi beragama. Jakarta: Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI.

Khamid, N. (2016). Bahaya radikalisme terhadap NKRI. Jurnal Islamic Studies and Humanities, 4(1), 123-152. https://doi.org/10.18326/millati.v1i1.123-152

Kuniawan, T. W., & Hadingrat, W. (2022). Tantangan dan hambatan penerapan keadilan restoratif pada sistem peradilan pidana di Indonesia. Jurnal Ilbam Law Review, 2(3). https://doi.org/10.52249/ilr.v2i3

Liliweri, A. (2009). Makna budaya dalam komunikasi antarbudaya. Yogyakarta: LKIS Yogyakarta.

Mahroza, D. (2023). Model pembangunan demokrasi di tingkat akar rumput (Studi peran JRMK dalam pembangunan kampung kota di Jakarta tahun 2017-2022). Jurnal Ilmu dan Budaya, 44(1), 59-70.

Mashabi, S. (2021, April 3). Media sosial masih digunakan untuk rekrut teroris dan sebar doktrin. Kompas. Diakses pada 19 Mei 2023, dari https://amp.kompas.com/nasional/read/2021/04/03/14233951/media-sosial-masih-digunakan-untuk-rekrut-teroris-dan-sebar-doktrin

Mirandha, W. L., & Mhd, R. L. (2021). Solusi menghadapi hambatan komunikasi beragama di daerah mayoritas Karo. Jurnal At-Tazakki, 5(2), 176-187.

Muhammad, A., & Zulkarnain, D. (2020). Evaluasi pelaksanaan tugas ketua rukun tetangga dalam membantu tugas kepala desa Sungai Asam Kecamatan Belat Kabupaten Karimun. Publika: Jurnal Ilmu Administrasi Publik, 6(2), 192-201.

Muliawan, T., Ahmad, Y., Andika, Eko, M. Y., & Yusuf, R. (2021). Moderasi beragama: Landasan moderasi dalam tradisi berbagai agama dan implementasi di era disrupsi digital. Jurnal Riset Agama, 1(3), 79-96. https://doi.org/10.15575/jra.v1i3.15100

Murdiyanto, E. (2020). Metode penelitian kualitatif (teori dan aplikasi disertai contoh proposal). Yogyakarta: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UPN Veteran Yogyakarta Press.

Mustajab, R. (2023, February 9). WhatsApp masih menjadi media sosial terfavorit di Indonesia. Data Indonesia. Diakses pada 17 Mei 2023, dari https://dataindonesia.id/internet/detail/whatsapp-masih-menjadi-media-sosial-terfavorit-di-indonesia

Nurdin, F. (2021). Moderasi beragama menurut Al-Qur'an dan Hadist. Jurnal Ilmiah Al Mu'ashira, 18(1), 59-70.

Prihandini, I. (2022, December 28). Facebook medsos paling banyak bermuatan radikal tahun 2022. Detik. Diakses pada 21 Mei 2023, dari https://www.detik.com/sumut/berita/d-6485958/facebook-medsos-paling-banyak-bermuatan-radikal-tahun-2022

Raharti. (2019). WhatsApp media komunikasi efektif masa kini (studi kasus pada layanan jasa informasi ilmiah di kawasan Puspiptek). Jurnal Visi Pustaka, 21(2), 147-156.

Rozika, W. (2017). Propaganda dan penyebaran terorisme melalui media internet (studi kasus pelaku cyber terorisme oleh Bahrun Naim). Jurnal Ilmu Kepolisian, 122-134.

Sheiful, Y., & Arwemi. (2020). Relevansi kajian pengembangan masyarakat dalam mewujudkan SDGs. Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam, 4, 12-17.

Siregar, N. S. (2002). Metode dan teknik wawancara. Medan: Tenaga Edukatif Kopertif Wilayah I DPK Universitas Medan Area.

Sumadiyono, W. (2018). Pedoman umum organisasi dan administrasi rukun warga rukun tetangga. Yogyakarta: Deepublish.

Thadi, R. (2022). Kampanye moderasi beragama di ruang digital Indonesia. Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, 11(2), 172-186.

Tualeka, M. W. (2017). Teori konflik sosiologi klasik dan modern. Jurnal Al-Hikmah, 3(1), 32-48.

Wahyuningsih. (2017). Millennium Development Goals (MDGs) dan Sustainable Development Goals (SDGs) dalam kesejahteraan sosial. Jurnal Bisma, 11(3), 390-399. https://doi.org/10.19184/bisma.v11i3.6479

Wulan, P. S., Sinta, P., & Suzy, A. (2019). Kerukunan dalam

Published

2024-05-22

How to Cite

Nesha Chania, Akbar NST, Habib Jatmika Imam, & Abdullah Khusairi. (2024). Agen Moderasi Di Ujung Jari: Pengelolaan Ruang Percakapan Digital (RPD) Di Tingkat Rukun Tetangga (RT). Tabsyir: Jurnal Dakwah Dan Sosial Humaniora, 5(3), 01–16. https://doi.org/10.59059/tabsyir.v5i3.1241