Tradisi Berobat Kampung pada Bulan Muharam, di Dusun Kalang Bahu 1950-2023 Desa Jawai Laut Kecamatan Jawai Selatan Kabupaten Sambas

Authors

  • Irena Privalopa Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas
  • Beti Yanuri Posha Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas
  • Sunandar Sunandar Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas
  • Tomi Tomi Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas

DOI:

https://doi.org/10.59059/tabsyir.v5i2.1565

Keywords:

History, Village Treatment Traditions, Jawai Laut Village

Abstract

This research aims to reveal the history and changes in the implementation procession in the village medical tradition during the month of Muharram, in Kalang Bahu Hamlet, Jawai Laut Village, South Jawai District. The research method used is the historical research method and consists of the following elements; heuristics (data collection); verification (source criticism); interpretation (interpretation of sources); and historiography (writing). The results of the research show that the village medical tradition is a religious tradition, an expression of gratitude for the blessings that God has bestowed upon us, and a tradition of asking God for help to always provide safety and keep us away from danger. The village medical tradition in Kalang Bahu Hamlet underwent a process of change so that it was divided into three periods, the first period 1950-1973, the second period 1973-1983, and the third period 1983-Present. The changes that occur in village medical traditions are caused by the increasing development of people's understanding of religious teachings. Apart from that, the village medical tradition has values ​​contained in it such as religious values, mutual cooperation, solidarity and tolerance.

 

 

References

Abdurahman, D. (1999). Metode penelitian sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

Abdurahman, D. (2007). Metode penelitian sejarah. Jogjakarta: Ar-Ruz Media.

Al-Fauzan, S. A. (2012). Seputar hadits-hadits bulan Muharram (A. U. Hidayatullah, Trans.). Islam House.

Azmi. (2015). Tradisi berobat kampung pada masyarakat Melayu Sambas: Studi barek utan di Desa Sayang Sedayu Kecamatan Teluk Keramat Kabupaten Sambas tahun 2015 [Skripsi, Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam, Fakultas Dakwah dan Humaniora, Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas].

Berti, E., & Manja. (2021). Tradisi bepapas sebagai media dakwah di Desa Sumber Harapan Kecamatan Sambas. Jurnal Sambas: Studi Agama, Masyarakat, Budaya, Adat, Sejarah, 3(2), 95-119. https://doi.org/10.37567/sambas.v4i2.388

Bustanudin, A. (2007). Pengantar antropologi agama, agama dalam kehidupan manusia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Hadri. (2022). Nilai-nilai kehidupan dalam tradisi antar ajong di Desa Tanah Hitam Kabupaten Sambas. Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya, 8(2), 269-284. https://doi.org/10.36424/jpsb.v8i2.335

Hermansyah. (2010). Ilmu gaib di Kalimantan Barat. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia STAIN Pontianak.

Khaziq. (2009). Islam dan budaya lokal. Yogyakarta: Sukses Offset.

Madjid, D., & Wahyudi, J. (2014). Ilmu sejarah sebuah pengantar. Jakarta: Prenada Media Group.

Mas’ari, A., & Syamsuatir. (2017). Tradisi tahlilan: Potret akulturasi agama dan budaya khas Islam Nusantara. Jurnal Kontekstualita: Penelitian Sosial dan Keagamaan, 33(1), 78-95. https://doi.org/10.30631/10.30631/kontekstualita.%25x

Scott, J. (2012). Teori sosial: Masalah-masalah pokok dalam sosiologi. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Sepyade, A. H. (2017). Makna simbol kotuak di Desa Jalur Patah Kecamatan Sentajo Raya Kabupaten Kuansing Provinsi Riau [Tesis, Universitas Islam Riau].

Setiawan, S. (2019). Tradisi ritual berobat kampong dalam peringatan bulan Muharram di Desa Tengguli tahun 1961-2007 [Skripsi, Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam, Fakultas Dakwah dan Humaniora, Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas].

Suhana, D., et al. (2020). Nilai-nilai edukatif dalam tradisi antar ajong di Desa Arung Medang Kecamatan Tangaran Kabupaten Sambas. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, 9(10), 269-284. http://dx.doi.org/10.26418/jppk.v9i10.43212

Sulasman. (2014). Metodologi penelitian sejarah (Cet. 1). Bandung: Pustaka Setia.

Wawancara dengan Bapak Hasan, warga asli setempat Dusun Kalang Bahu, pada tanggal 30 Februari 2023.

Wawancara dengan Bapak Jailan, ketua adat Dusun Kalang Bahu, pada tanggal 1 Januari 2023.

Wawancara dengan Bapak Madi, warga asli setempat Dusun Kalang Bahu, pada tanggal 30 Februari 2023.

Wawancara dengan Bapak Rabuni, tokoh agama (labai) Dusun Kalang Bahu, pada tanggal 13 Januari 2023.

Yanasari, P. (2019). Pendekatan antropologi dalam penelitian agama bagi sosial worker. Jurnal Empower: Pengembangan Masyarakat Islam, 4(2), 225-240. https://doi.org/10.24235/empower.v4i2.5450

Yatim, B. (1995). Historiografi Islam. Jakarta: Logos.

Yulianthi. (2019). Ilmu budaya sosial dasar. Yogyakarta: CV. Budi Utama.

Yunaldi, A. (2019). Tradisi berobat kampung sebagai media dakwah di Desa Makrampai Kabupaten Sambas Kalimantan Barat [Tesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta]. http://digilib.uin-suka.ac.id/38647

Downloads

Published

2024-04-30

How to Cite

Irena Privalopa, Beti Yanuri Posha, Sunandar Sunandar, & Tomi Tomi. (2024). Tradisi Berobat Kampung pada Bulan Muharam, di Dusun Kalang Bahu 1950-2023 Desa Jawai Laut Kecamatan Jawai Selatan Kabupaten Sambas. Tabsyir: Jurnal Dakwah Dan Sosial Humaniora, 5(2), 198–213. https://doi.org/10.59059/tabsyir.v5i2.1565