Asimilasi Animisme Dalam Kegiatan Tahlilan: Studi Dakwah Bil’ Hikmah Di Kecamatan Siompu Barat
DOI:
https://doi.org/10.59059/tabsyir.v4i1.81Keywords:
Assimilation, Animism, Tahlilan, Da'wah Bil'Hikmah.Abstract
After the spread of Islam in the Buton islands brought by Sheikh Abdul Wahid for the second time in 1948 H. Then the intellectuals or Islamic intellectuals who came from Buton. Taking the initiative to develop teachings throughout the coastal areas of Buton, especially on the western coast of Siompu Island, where one of the teachings is teaching about tahlilan. The purpose of this study was to find out how the community understands the tahlilan tradition in West Siompu sub-district? And to find out the method of preaching Bil' wisdom in understanding the tahlilan tradition in Siompu Barat sub-district?
Data collected using data collection methods, namely: observation, interviews and documentation methods.
The results of this study can be recommended for further research on the history of Buton. In particular, the western Siompu area. As an effort to add a little reference and knowledge about the history of the arrival of Islam in the land of Buton.
References
Buku
Abdusshomad, KH. Muhyiddin. Tahlil dalam Prespektif Al-Qur’an dan As-sunah. Jember: PP Nurul Islam (NURIS), 2005.
Alwi, Hasan, DKK. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 2010.
Arikunto. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rineka Cipta, 2010.
Aziz, Moh. Alil. Ilmu Dakwah. Jakarta : Kencana Cet. VI, 2017.
Bahri, An-Nabary Fathul. Meneliti Jalan Dakwah. Jakarta: Amazah.
Bungin, Burhan. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada 2003.
Faisal. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Erlangga.
H. L.M. Kariu. Penyelenggara Jenazah Menurut Ajaran Islam Dalam Prespektif Budaya Buton. (Kadolomoko, 30 Juni 2011 M).
Hadari, Nawawi. Penelitian Terapan. Yogyakarta : Gajah Mada University Press 2005.
Hasan, Fuad dan Koentjaraningrat. Beberapa Asas Metodologi Ilmiah, disebut dalam : Koentjaraningrat (ED). Metodologi Penelitian Masyarakat. Jakarta : Gramedia, 1977.
Indriantoro dan Supomo dalam Purhantara. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010.
Kementrian Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta : Lajnah Pengasihan Mushaf Al-Quran.
Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Munandar, Muhammad Aris. “Metode Dakwah Dalam Tradisi Tahlilan Di Kelurahan Plamongansari Kecamatan Pedurangan Semarang” Skiripsi (Semarang : Fak. Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang 2018)
Munawwir, Warson. Kamus AlMunawwir. Surabaya : Pustaka Progresif, 1994.
Muriah, Siti. Metode Dakwah kontemporer. Yogyakarta ; Mitra Pustaka, 2000.
Nasution, Dr. Henni Syafriana dan MA, Dr. Abdillah, S.Ag, M.Pd. Bimbingan Konseling “Konsep Teori dan Aplikasinya”. Medan: LPPPI, Copyright 2019.
Nonci, M. Hajir. Sosiologi Agama. Makassar: Alauddin University Press, 2014.
Para ahli Sosiologi sering menggunakan istilah asimilasi (assimilation). Sementara itu, para ahli antropologi sering menggunakan istilah akulturasi (acculturation) yang mana pengertiannya menjadi lebih sempit. Tetapi secara umum pengertiannya tampak konsisten.
Purhantara, Wahyu. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010.
Sudijiono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Grafindo 2009.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitaf, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta, cv, 2009.
Tasmara, Tota. Komunikasi Dakwah. Jakarta : Media Pratama, 1987.
Tim Penyusun. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka, Cet. IX, 1986.
Trianto. Pengantar Peneliti Pendidikan bagi Pengembangan Profesi Pendidikan dan tenaga kependidikan. Cet. II ; Jakarta : Kencana Prenada Media Group. 2011.
Umar, Toha Yahya. Ilmu Dakwah. Jakarta : Wijaya, 1979.
Wahidmurni. Cara Mudah Menulis Proposal Dan Laporan Penelitian. Jawa Timur : UM Pres, 2008.
Wijino. Bahasa Indonesia, edisi revisi. Jakarta : Grasindo, 2007.
Artikel Jurnal
Husnul, Hatimah dan Emawati, Muhammad Husni. “Tradisi Tahlilan Masyarakat Banjar Di Kecamatan Pahandut Kota Palangkaraya” Jurnal Studi Ke Islaman Vol. 2 No.1 Tahun 2021
Muhammad Roy Purwanto,“Sistem Pemerintah Islam dan undang-undang Kesultanan Buton di Sulawesi” Al-Islamiyah, Vol V no. 2 Tahun 2017,h. 25
M. Ardini Khaerun Rijaal, JejaK Islam di Tanah Kesultanan Buton “Jurnal Dakwah” Vol. 21 No. 2, h. 232-225
Syamsuatir, Ahmad Mas’ari. ” Tradisi Tahlilan : Potret Akulturasi Agama dan Budaya Khas Islam Nusantara” Jurnal Penelitian Sosial dan Keagamaan Vol.33 no. 1 Tahun 2017, h. 78-93
Rijaal, M. Ardini Khaerun. “Jejak Islam di Tanah Kesultanan Buton” Jurnal Dakwah, Vol. 21, no.2 Tahun 2020.
Purwanto, Muhammad Roy. “Sistem Pemerintahan Islam dan Undang-Undang Kesultanan Buton di Sulawesi Tenggara” Al-Islamiyah, Vol V no. 2 Tahun 2017.
Sumber Wawancara
Wawancara pribadi dengan La Ode Arifu selaku Tokoh agama Kecamatan Siompu Barat,wawancara tersebut Dilakukan pada tanggal 13 Agustus 2022, di kediaman rumah tokoh agama tersebut
Wawancara dengan Mahmud Bin Muhammad digode-gode beliau pada tanggal 13 Agustus 2022.
Wawancara santai dengan La Ode Firdaus digode-gode pada tanggal 14 Agustus 2022
Wawancara santai dengan Wa Ode Zahuma dikediaman beliau pada tanggal 14 Agustus 2022
Wawancara penulis dengan Wa Neti dikediaman beliau pada tanggal 16 Agustus 2022
Namun sebagian Masyarakat setempat juga meyakini bahwa pembawa Islam pertama kali dipesisir pulau Siompu bagian barat ialah seorang sufi bernama La Ode Malei atau masyarakat siompu Barat lebih mengenalnya dengan sebutan Aidhi. Aidhi diyakini merupakan anak dari syech Manto buah yang berasal dari Muna.
Wawancara Penulis dengan La Ode Siani digode-gode pada tanggal 13 Agustus 2022.
Wawancara Penulis dengan La Ode Tobhi digode-gode pada tanggal 13 Agustus 2022.
Wawancara Penulis dengan La Ode Taslim dikediaman beliau pada tanggal 16 Agustus 2022.