BERSAMA KITA PEDULI, KENALI DAN CEGAH TINDAK KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK/REMAJA DI MAN 1 BAUBAUBERSAMA KITA PEDULI, KENALI DAN CEGAH TINDAK KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK/REMAJA DI MAN 1 BAUBAU
DOI:
https://doi.org/10.59059/jpmis.v1i3.4Keywords:
Kekerasan Seksual, Remaja, MAN 1 BaubauAbstract
Kekerasan seksual merupakan salah satu masalah yang sering terjadi dalam kehidupan masyarakat. Dan objek yang rentan menjadi target kekerasan seksual ialah perempuan dan anak. Kasus kekerasan pada perempuan dan anak dapat terjadi dimana saja dan kapan saja. Terkhusus di Kota Baubau kekerasan pada perempuan dan anak sering terjadi. Ini dibuktikan dengan banyaknya laporan terhadap kasus kekerasan pada perempuan dan anak, terkhusus kekerasan seksual di kantor UPTD PPA Baubau. Per April 2020 saja telah terjadi 15 kasus kekerasan seksual. Sebenarnya banyak faktor yang melatarbelakangi kasus kekerasan seksual dapat terjadi. Diantaranya kurangnya pengetahuan dan kesadaran terhadap kekerasan seksual serta kurangnya pemahaman akan nilai-nilai agama Islam bagi penganutnya. Oleh karena itu PKM ini mengusung tema “Bersama Kita Peduli, Kenali dan Cegah Tindak Kekerasan Seksual Pada Anak/Remaja” bertujuan untuk mengedukasi siswa MAN 1 Baubau terkait kekerasan seksual serta kaitannya dengan Islam.
Metode yang digunakan pada kegiatan pengabdian ini ialah dengan metode sosialisasi. Metode ini sangat cocok untuk tema yang diambil. Karena masalah kekerasan seksual merupakan masalah sosial yang sering terjadi di sekitar kita yang mana terkadang masyarakat bingung dan tidak tahu cara penanggulangan kasus tersebut. Oleh karena itu, membawakan tema ini dengan cara sosialisasi agar peserta dapat dengan mudah mencerna materi yang diberikan. Kemudian dengan menggunakan instrumen berupa Angket yang terbagi menjadi pre-test dan post-test guna mendapatkan data yang valid.
Dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat di MAN 1 Baubau, dari hasil angket pre-test yang kami bagikan, ditemukan fakta bahwa masih banyak siswa yang masih minim akan pengetahuan kekerasan seksual dan bagaimana menyikapi kasus kekerasan seksual. Namun, setelah mensosialsisasikan edukasi terkait kekerasan seksual, hasil angket post-test menunjukan bahwa terjadi peningkatan yang cukup signifikan pada pengetahuan siswa tentang kekerasan seksual dan bagaimana menyikapinya. Kemudian, dari hasil angket post-test juga ditemukan bahwa tingkat kekerasan seksual pada siswa MAN 1 Baubau sangatlah rendah.
Dari kegiatan ini, kami berharap sosialisasi ini akan menjadi pengetahuan tersendiri bagi para siswa untuk mampu bagaimana agar terhindar dari kekerasan seksual dan menjadi lebih peka terhadap kekerasan seksual ringan yang banyak disepelekan, karena kasus kekerasan seksual yang besar dapat bermula dari hal-hal kecil yang disepelekan tersebut.