Kebijakan Formulasi Tindak Pidana Agama dalam KUHP Nasional

Authors

  • Dwinta Yulyanti Universitas Lampung
  • Diah Gustiniati Maulani Universitas Lampung
  • Maya Shafira Universitas Lampung
  • Budi Rizki Husin Universitas Lampung
  • Muhammad Farid Universitas Lampung

DOI:

https://doi.org/10.59059/mandub.v3i3.2750

Keywords:

Policy, Formulation, Punishment, Religion, CRIMINAL Code

Abstract

Criminal law formulation policy is the initial stage in criminal law politics that establishes legal norms formulated in legislation, including religious offenses. In the National Criminal Code enacted through Law No. 1 Year 2023, this policy is reflected in Article 300 - Article 305 of the National Criminal Code which regulates criminal offenses against religion, belief, and worship. In this case, it is important to analyze how the formulation policy on religious criminal offenses in the National Criminal Code and what are the juridical implications of the formulation policy on religious criminal offenses in the National Criminal Code. The research method used is normative juridical and supported by empirical juridical method. The data used are primary data, secondary data, and tertiary data. The data obtained is then analyzed qualitatively. Based on the results of the research, it is known that in the National Criminal Code passed through Law No. 1 of 2023, In Article 300 to Article 305 of the National Criminal Code, the state attempts to reorganize religious offenses by clarifying the elements of the act and the intention of the perpetrator, thus preventing multiple interpretations and abuse of the law. This formulation also expands the reach of legal protection not only to official religions, but also to public order and diversity of beliefs in society. However, in substance, the juridical implications of the policy formulation of religious criminal articles in the National Criminal Code include higher legal certainty, protection of citizens' constitutional rights, and changes in the orientation of punishment from repressive to more educative and preventive.

References

Abdullah, H. M. A. (2011). Kebebasan beragama dan berkeyakinan dalam prinsip kemanusiaan universal, agama-agama, dan keindonesiaan. Yogyakarta.

Ahmad, R. (2021). Perlindungan kebebasan beragama dalam hukum pidana Indonesia. Jurnal Hukum dan Keadilan, 12(1).

Ali, M. (2020). Hukum pidana dan kebebasan beragama di Indonesia. Jurnal Hukum, 15(2).

Andrisman, T. (2011). Hukum pidana asas-asas dan dasar aturan umum hukum pidana Indonesia. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Andrisman, T. (2019). Kebijakan hukum pidana dalam perspektif sosial dan budaya: Pendekatan restoratif dalam penanggulangan kejahatan. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Astuti, R. (2020). Tindak pidana penghalangan upacara keagamaan di Indonesia. Jurnal Kriminologi, 11(2).

Effendi, R. (1986). Masalah kriminalisasi dan dekriminalisasi dalam rangka pembaruan hukum nasional dalam BPHN, simposium pembaruan hukum pidana nasional Indonesia. Jakarta: Bina Cipta.

Hidayati, S. (2021). Upacara keagamaan dalam perspektif hukum Indonesia. Jurnal Hukum dan Agama, 14(3).

Husin, K., & Husin, B. R. (2022). Sistem peradilan pidana di Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika.

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Pasal 156a.

Koentjaraningrat. (1985). Kebudayaan, mentalitas, dan pembangunan. Jakarta: Gramedia.

Manan, B. (2005). Pendidikan kewarganegaraan: Hak kebebasan beragama di Indonesia. Yogyakarta: Penerbit UGM.

Mariani, S. (2023). Penegakan hukum terhadap tindak pidana penodaan agama dalam KUHP nasional. Jurnal Hukum Pidana, 10(2), 150–160.

Maroni. (2020). Pendekatan kebijakan dalam penanggulangan kejahatan. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Marzuki, P. M. (2015). Penelitian hukum. Jakarta: Kencana.

Maulani, D. G. (2018). Pembaharuan hukum pidana di Indonesia. Bandar Lampung: Puska Media.

Nasution, F. (2023). Kebebasan beragama dan regulasi hukum di Indonesia: Tantangan dan peluang. Jurnal Hukum dan Kebijakan Publik, 22(4).

Nawawi, A. B. (2008). Bunga rampai kebijakan hukum pidana: Perkembangan konsep KUHP nasional (Cet. ke-1). Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.

Nawawi, A. B. (2010). Bunga rampai kebijakan hukum pidana: Perkembangan penyusunan konsep KUHP nasional. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Nawawi, A. B. (2010). Politik hukum pidana dalam pembaharuan hukum pidana. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Nawawi, A. B. (2013). Kebijakan legislatif dalam penanggulangan kejahatan. Semarang: Universitas Diponegoro.

Nurhaliza, S. (2020). Delik agama dalam perspektif hukum pidana. Jurnal Hukum dan Masyarakat, 10(2).

Poerbopranoto, K. (1969). Hak-HAM dan Pancasila. Jakarta: Pradnya Paramita.

Prabowo, J. (2022). Niat dalam hukum pidana: Perspektif Pasal 302 KUHP. Jurnal Ilmu Hukum, 18(1).

Rahayu, T. (2021). Kebebasan beragama dan tantangan hukum pidana dalam era demokrasi di Indonesia. Jurnal Demokrasi dan HAM, 13(4).

Santosa, A. (2021). Pancasila dan perlindungan agama dalam hukum pidana Indonesia. Jurnal Hukum dan Pembangunan, 16(1).

Santosa, S. N. (2017). Metode penelitian hukum: Pendekatan empiris dan normatif. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Sari, D. (t.t.). Perlindungan kebebasan beragama dalam hukum pidana. Jurnal Hukum dan Masyarakat, 15(2), 85–102.

Shafira, M., dkk. (2022). Sistem peradilan pidana. Bandar Lampung: Pustaka Media.

Sholeh, H. M. (2018). Perubahan dan pembaruan hukum pidana Indonesia: Pendekatan evolusioner. Yogyakarta.

Siahaan, M. S. L. (2021). Tindak pidana agama dalam perspektif hukum pidana. Jakarta: Prenada Media.

Soekanto, S. (1986). Pengantar penelitian hukum. Jakarta: UI Press.

Soekanto, S. (2016). Metode penelitian hukum. Jakarta: Rajawali Press.

Soekanto, S., & Mamudji, S. (2016). Penelitian hukum normatif dan empiris. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sudarto. (1983). Hukum pidana dan perkembangan masyarakat. Bandung: Alumni.

Sudarto. (2015). Pembaharuan hukum pidana di Indonesia. Yogyakarta: UGM.

Tuti, S. (2015). Kebebasan beragama dan implikasinya dalam hukum Indonesia. Bandung: Refika Aditama.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 28.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 29.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2023 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Pasal 300–305.

Undang-Undang Nomor 1/PNPS/1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama.

United Nations. (1948). Universal declaration of human rights. New York: United Nations.

Widodo. (2022). Penistaan agama dalam KUHP: Antara perlindungan dan penyalahgunaan. Jurnal Hukum dan Hak Asasi Manusia, 15(2).

Downloads

Published

2025-08-28

How to Cite

Dwinta Yulyanti, Diah Gustiniati Maulani, Maya Shafira, Budi Rizki Husin, & Muhammad Farid. (2025). Kebijakan Formulasi Tindak Pidana Agama dalam KUHP Nasional. Mandub : Jurnal Politik, Sosial, Hukum Dan Humaniora, 3(3), 204–213. https://doi.org/10.59059/mandub.v3i3.2750

Similar Articles

<< < 4 5 6 7 8 9 

You may also start an advanced similarity search for this article.