Optimalisasi Hukum Untuk Hak-Hak Perlindungan Anak Buah Kapal Migran Dan Memberantas Agensi Ilegal
DOI:
https://doi.org/10.59059/mandub.v2i1.855Keywords:
Human rights, ship’s crew, illegal agencies, maritime, legal optimizationAbstract
This article explores efforts to optimise the rights of crew in the international maritime contextand take a stand against illegal agency practices that harm them. An in-depth analysis of the ship's crew working conditions reveals labour rights violations and unsafe working conditions. Meanwhile, the role of illegal agents exacerbates the situation. This research urges the government to optimise the rights of migrant ship crew members. By detailing basic rights such as a living wage, safe working conditions, the research investigates the positive impact of implementing migrant worker protection policies. Focus is also given to countering illegal agents by identifying prevention and enforcement strategies that can be implemented. This research provides a foundation for cooperation between governments, shipping companies and international organisations to create a fair and sustainable maritime environment and eradicate illegal agencies that only want to benefit themselves. This research not only describes the challenges, but also illustrates solutions in protecting the rights of ship’s crew members and countering illegal agents in the maritime sector.
References
Regulasi
Indonesia. (1945). Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.
Indonesia. (2007, April 19). UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2007 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG.
Indonesia. (2008, May 7). Undang-undang (UU) Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran.
Indonesia. (2017, November 22). UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG PERLINDUNGAN PEKERJA MIGRAN INDONESIA.
International Labour Organization. (2007). C188 - Work in Fishing Convention.
Menteri kelautan dan perikanan. (2022, February 7). Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan.
Pemerintah Indonesia. (2022, June 8). PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2022 TENTANG PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN AWAK KAPAL NIAGA MIGRAN DAN AWAK KAPAL PERIKANAN MIGRAN.
Buku
Darwati. (2014). Perlindungan hukum penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Cintya Press.
Greanpeace, SBMI, & HRGW. (2022). KAJIAN PELANGGARAN HAM TERHADAP ABK DI ASIA TENGGARA: PEMBIARAN PERBUDAKAN MODERN.
Husseyn Umar, M.. (2015). Hukum maritim dan masalah-masalah pelayaran di Indonesia / M. Husseyn Umar. Jakarta :: Fikahati Aneska,.
Hutagalung, Reynold Elisa Partomuan, 1977- (penulis). (2019). Perbudakan modern anak buah kapal ikan (AKBI) asal Indonesia : penanganan tindak pidana perdagangan orang dalam perspektif kepolisian / Reynold Hutagalung. Depok :: Lembaga Kemitraan Pembangunan Sosial (LKPS),.
Supriadi, & Alimuddin. (2011). Hukum perikanan di Indonesia (p. 544). Sinar Grafika .
Widyawati, A. (2017). Kebijakan perlindungan hukum tenaga kerja indonesia : antara harapan dan kenyataan. Rajawali Pers.
Wisnu Handoko, & Willem Thobias Fofid. (2019). Hukum Maritim dan Asuransi Maritim. PIP Semarang.
Jurnal
Amalia, R., Fitriani, A. I., Sudjatmiko, B., & Ph.D. (n.d.). PERLINDUNGAN HAK ANAK BUAH KAPAL DALAM KERANGKA HUKUM NASIONAL DAN HUKUM INTERNASIONAL. 10.
Azhar, M., & Suhartoyo Suhartoyo. (2022). Konsep Perlindungan Anak Buah Kapal Perikanan Dalam Sistem Hukum Nasional. Law, Development and Justice Review, 5(2), 248–267. https://doi.org/10.14710/ldjr.v5i2.17352
Indira, C., Sugianto, F., & Jennifer, G. (2022). KEGAGALAN PERLINDUNGAN HUKUM BAGI AWAK KAPAL INDONESIA SEBAGAI IMPLIKASI DARI DISHARMONISASI MEKANISME PEREKRUTAN AWAK KAPAL.
Jeff, J. (2016). Understanding the Gülen Movement.
Lisandro, Muhammad D. "Perbudakan terhadap Anak Buah Kapal Penangkap Ikan Asing di Indonesia." Indonesian Journal of Criminology, vol. 1, no. 1, 2017.
Maiba, H. (2005). Grassroots Transnational Social Movement Activism: The Case of Peoples’ Global Action. Sociological Focus, 38(1), 41–63. https://doi.org/10.1080/00380237.2005.10571256
Prisnasari, I. (2019). Modern Slavery Pada Anak Buah Kapal (Abk) Perikanan Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia. Jurist-Diction, 2(2), 475. https://doi.org/10.20473/jd.v2i2.14229
Umar, Ahmad. R. M., Darmawan, A. B., Sufa, F. S., & Ndadari, G. L. (2016). Media Sosial dan Revolusi Politik: Memahami Kembali Fenomena “Arab Spring” dalam Perspektif Ruang Publik Transnasional. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 18(2), 114. https://doi.org/10.22146/jsp.13130
United Nations Office on Drugs and Crime. (2004). UNITED NATIONS CONVENTION AGAINST TRANSNATIONAL ORGANIZED CRIME AND THE PROTOCOLS THERETO.
Website
Aini, N. (2021, April 15). Kemlu Catat Hingga 1.451 Kasus ABK Indonesia di Kapal Asing. Republika Online. https://internasional.republika.co.id/berita/qrlapb382/kemlu-catat-hingga-1451-kasus-abk-indonesia-di-kapal-asing
Aldila, N. (2021, February 18). Alasan Perlindungan Awak Kapal Indonesia Masih Lemah. Bisnis.com. https://ekonomi.bisnis.com/read/20210218/98/1357734/alasan-perlindungan-awak-kapal-indonesia-masih-lemah
DnT Lawyers. (2020, May 13). PRESS RELEASE: Keadilan untuk ABK Long Xing 629. DNT Lawyers | Indonesia Litigation Law Firm. https://dntlawyers.com/press-release-keadilan-untuk-abk-long-xing-629/
Fachri, F. K. (2023, August 25). Beragam Hambatan dalam Perlindungan AKP Migran. Hukumonline.com. https://www.hukumonline.com/berita/a/beragam-hambatan-dalam-pelindungan-akp-migran-lt64e8756bc319e/?page=1
Grahadyarini, B. L. (2022, April 11). Perlindungan Awak Kapal Masih Minim. Kompas.id. https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2022/04/10/perlindungan-awak-kapal-masih-minim
JOG/FRD/DVD/ILO. (2023, August 30). Perbudakan di Kapal Ikan Asing. Kompas.id. https://www.kompas.id/baca/investigasi/2023/08/29/perbudakan-di-kapal-ikan-asing
Utami, K. D. (2023, April 5). Masih Ada ABK Jateng yang Berangkat Ilegal, Perlindungan Dikuatkan. Kompas.id. https://www.kompas.id/baca/nusantara/2023/04/05/masih-ada-abk-jateng-yang-berangkat-ilegal-perlindungan-dikuatkan
