Tabu (Pantang) Saling Berbicara Dalam Masyarakat Batak Karo Desa Lau Penghulu

Authors

  • Basiah Basiah Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Nuriza Dora Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

DOI:

https://doi.org/10.59059/mutiara.v2i1.1028

Keywords:

Taboo, Batak Karo, society

Abstract

The aim of this research is to digitize the "Rebu" taboo of the Karo Batak community on the internet. The steps of the ADDIE theory become a process of digitizing the "Rebu" taboo for the Karo Batak community. analysis, design, development, iv, implementation, and evaluation are some of them. This research uses primary and secondary data sources. Primary data comes from interviews with Karo traditional community leaders, while secondary data comes from books. A web page about the “Rebu” taboo among the Karo Batak people is the output of the research. The website was subjected to expert material and design testers for linguistic testing before digitization. As recommended by experts, the website will be upgraded and digitized at the same time.

References

Bangun, Tridah. 1990. Penelitian dan Pencatatan Adat istiadat Karo.Jakarta: Yayasan Merga Silima Bucy, Erick. P. 2002. Hidup Di

Era Informasi: Pembaca Media Baru. AS, Kanada: Wadsworth ThomsonLearning Catford, J C. 1965. Teori Penerjemahan Linguistik. London: Oxford University

Press Hutagalung, Surya Masniari dan Suci Pujiastuti. 2016. Interkulturalitat.

Medan: Unimed Press Pribadi, Benny A. 2009. Model Perancangan SistemBelajar.Jakarta:

Dian Rakyat Kuno, Parentahen. 2007. Melestarikan Adat Nggeluh Kalak Karo. Medan: CV. RGPinem Medan

Rosidin, Odin. 2010. Kajian Bentuk, Kategori dan Sumber Makna

Alasan Penggunaan Sumpah serapah oleh Siswa. Tesis. Tidak diterbitkan. Program Pascasarjana Universitas Indonesia Sugiyono. 2016. Metode Penelitian dan Pengembangan.

Bandung: ALFABETA Sumarsono dan Paina Partana. 2002. Sosiolinguistik. Cetakan Pertama. Yogyakarta: SABDA Tarigan

Henry Guntur. 1990. Percikan Kebudayaan Karo. Bandung: Yayasan Merga Silima

Tridah, bangun. Penelitian dan dokumentasi adat istiadat Karo, 1990.

Yayasan Merga Silima Bucy, Jakarta P. Erick (2002). Pembaca Media Baru: Hidup di Era Informasi.

Wadsworth ThomsonLearning, AS dan Kanada J.C. Catford (1965).

Teori Penerjemahan Berdasarkan Linguistik. Oxford University Press, London Hutagalung, Suci Pujiastuti, dan Surya Masniari. Antarbudaya pada tahun 2016.

Unimed Press, Medan Benny A. Pribadi. 2009. Model Perancangan Sistem Pembelajaran.Jakarta: Parentahen, Dian Rakyat Jaman Dulu.

Melestarikan Adat Karo Nggeluh Kalak. CV. RGPinem Medan Rosidin, Odin, Medan.

Tahun 2010. Kajian Bentuk, Kategori dan Sumber Makna serta Alasan Penggunaan Kata Umpatan oleh Siswa. Sebuah tesis. Tidak dirilis.

Metode Penelitian dan Pengembangan, Universitas Indonesia Sugiyono, Program Pascasarjana, 2016.

Sosiolinguistik, Bandung: ALFABETA Sumarsono und Paina Partana, 2002. Cetakan Awal. Yogyakarta: Tarigan SABDA,

Downloads

Published

2024-01-10

How to Cite

Basiah Basiah, & Nuriza Dora. (2024). Tabu (Pantang) Saling Berbicara Dalam Masyarakat Batak Karo Desa Lau Penghulu. Mutiara : Jurnal Penelitian Dan Karya Ilmiah, 2(1), 398–404. https://doi.org/10.59059/mutiara.v2i1.1028