Pencantuman Klausula Ahli Waris dalam Perjanjian Kredit Dikaitkan dengan Asas Kepribadian

Authors

  • Muhammad Nur Alamsyah Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon
  • Vazrie Avicenna Universitas Negeri Semarang
  • Gusti Yosi Andri Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon

DOI:

https://doi.org/10.59059/mandub.v3i2.2401

Keywords:

Credit Agreement, Derden Beding, Heirs, Privity of Contract

Abstract

The heirs' clause in the credit agreement raises legal problems because it concerns the attachment of third parties. This study aims to analyze the inclusion of heirs' clauses based on privity of contract and its legal implications for legal protection for creditors and heirs. Normative juridical method has used with regulatory and conceptual approach. The results shown that the heir's attachment clause in a credit agreement does not necessarily bind the heirs automatically because the privity of contract limits the engagement only to the parties who made the agreement. This is based on the existence of the principle of saisine in Civil Law and the principle of ijbari in Islamic Law where the heir automatically becomes the owner of the heir's legacy. However, the attachment that arises is only limited to the management of heritage property before it is distributed as inheritance. The applicability of the clause must also take into account whether there is an inheritance by the heirs, because the liability for the heir's debts only arises if the inheritance is received. If the inheritance is rejected, the creditor cannot impose payment obligations on the heirs even though there is an attachment clause. On the other hand, Islamic Law has emphasized that inheritance received by heirs is only inheritance that has been reduced by burdens, including the heir's debt. Therefore, the inclusion of the heir's clause is only a notification that reminds the heirs that there are still unfulfilled heirs' obligations, namely debts.

 

References

Adriaman, M. (2018). Implementasi asas perjanjian dalam pinjaman kredit antara bank dengan debitur dihubungkan dengan kepastian hukum. Jurnal Ilmu Hukum, 7(1), 109–118.

Am’mah, I. N., & Setyorini, I. (2023). Pelimpahan hutang terhadap ahli waris perspektif hukum Islam dan hukum perdata. At-Ta’aruf: Jurnal Hukum Keluarga Islam, 2(1), 1–15.

Andriani, D. E., & Iskandar, H. (2023). Penyelesaian kredit dari debitur yang meninggal dunia dengan klaim asuransi jiwa. Unes Law Review, 6(2), 6981–6989. https://doi.org/10.31933/unesrev.v6i2

Ariwibowo, M. (2018). Keberadaan perjanjian kredit bank yang debitornya meninggal dunia. LamLaj: Lambung Mangkurat Law Journal, 3(2), 1–10. http://lamlaj.ulm.ac.id/web/

Atu Prabangso, A., Faradila Dwi Ayu Saskhia, A., & Andri, G. Y. (2024). Resolving inheritance disputes due to munasakhah through the concept of tabayyun and ta’awun. Interdisciplinary Social Studies, 3(4), 1–10. https://iss.internationaljournallabs.com/index.php/iss

Ayu, K., & Dewi, K. (2020). Pengaturan pengalihan tanggung jawab pembayaran utang debitur kepada ahli waris dalam perjanjian kredit bank. Jurnal Kertha Semaya, 8.

Djuariah, A. G. Y. (2021). Bentuk badan usaha apotek ditinjau dari hukum perusahaan. Hukum Responsif, 12(2). http://jurnal.ugj.ac.id/index.php/Responsif

Djuariah, I. M., Andri, G. Y., & Gunawan, M. S. (2022). Buku ajar hukum perkawinan dan waris. Yogyakarta: Deepublish.

Fabian, C., Balaati, G., Kalalo, F. P., & Sondakh, J. (2022). Kedudukan para pihak dalam perjanjian kredit antara bank dan nasabah. Lex Administratum, 10(4).

Faizza, N., Saputra, M., & Al-Mansur, M. (2023). Analis warisan terbuka menurut BW (Burgelijk Wetboek) dan hukum Islam. Perkara: Jurnal Ilmu Hukum dan Politik, 1(3), 221–232. https://doi.org/10.51903/perkara.v1i3.1384

Fauzan, A. A., Guntara, D., & Abas, M. (2023). Peralihan harta waris oleh seorang ahli waris tanpa persetujuan ahli waris lainnya (Studi Putusan Mahkamah Agung Nomor 218 K/Pdt/2020). Unes Law Review, 6(1), 1043–1051. https://doi.org/10.31933/unesrev.v6i1

Gunawan, J., & Waluyo, B. M. (2021). Perjanjian baku: Masalah dan solusi. Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH. www.giz.de/en

Gusti Yosi Andri, & Djuariah. (2022). Kekuatan akta perdamaian dan masalahnya. Hukum Responsif, 13(2), 2089–1911. http://jurnal.ugj.ac.id/index.php/Responsif

Harahap, M. Y. (2016). Hukum acara perdata tentang gugatan, persidangan, penyitaan, pembuktian, dan putusan pengadilan. Jakarta: Sinar Grafika.

Hasan Muaziz, M., & Busro, A. (2015). Pengaturan klausula baku dalam hukum perjanjian untuk mencapai keadilan berkontrak. Jurnal Law Reform, 11(1), 74–84.

Hasan, M. A. (1979). Hukum warisan dalam Islam. Jakarta: Bulan Bintang.

Kaharuddin, & Nawi, S. (2025). Analisis penerapan asas hukum pada perjanjian sektor jasa konstruksi. Journal of Lex Philosophy, 5(1), 36–52.

Karuniahaj, S. E. (2021). Asas privity of contract dalam layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi (Studi Kasus pada Penyelenggara DanaRupiah). Jurist-Diction, 4(4), 1629. https://doi.org/10.20473/jd.v4i4.28491

Kesuma, T. R. A. (2022). Pertanggungjawaban ahli waris atas perbuatan hukum pewaris dalam perjanjian kerjasama pengelolaan SPBU. Indonesia Journal of Business Law, 1(2), 69–82. https://doi.org/10.47709/ijbl.v1i2.1875

Kristiyanti, C. T. S. (2021). Legal protection of the parties in credit agreement with fiduciary guarantee after the issuance of Constitutional Court Decision No. 18/PUU-XVII/2019. NOTARIIL: Jurnal Kenotariatan, 6(2), 65–77. https://doi.org/10.22225/jn.6.2.2021.65-77

Muhaimin. (2020). Metode penelitian hukum. Mataram, NTB: Mataram University Press.

Muzanni, A., & Saesel, M. (2024). Pertanggungjawaban atas pemenuhan pembayaran hutang oleh ahli waris terhadap hutang pewaris. Jurnal Private Law Fakultas Hukum Universitas Mataram, 4(2), 400–407. http://journal.unram.ac.id/index.php/privatelaw/index

Nadriana, L., & Judiasih, S. D. (2017). Aspek pertanggung jawaban ahli waris dari pewaris pemegang personal garansi pada perusahaan yang pailit di Indonesia. Jurnal Notariil, 2(2), 101–117. https://doi.org/10.22225/jn.2.2.347.101-117

Peranginangin, E. (2011). Hukum waris (Edisi ke-10). Jakarta: Rajawali Press.

Prayogi, Z. B. H. T., Harahap, M. Y., & Barus, U. M. (2024). Legal analysis of the application of the principle of ijbari in the implementation of the distribution of inheritance property perspective of Islamic Law Compilation (Case study in Silau Laut District, Asahan Regency). JIIC: Jurnal Intelek Insan Cendekia, 1(9), 4615–4630. https://jicnusantara.com/index.php/jiic

Rahman, T. E., Innaka, R. A. A., Hernawan, A., Darmini, N., & Dewi, M. P. (2011). Asas kebebasan berkontrak dan asas kepribadian dalam kontrak-kontrak outsourcing. Mimbar Hukum, 23(3), 431–645.

Ruslan, D. A. R. (2023). Pengesampingan pasal dalam perjanjian oleh para pihak dikaitkan dengan asas kebebasan berkontrak. TATOHI: Jurnal Ilmu Hukum, 3(3), 273. https://doi.org/10.47268/tatohi.v3i3.1592

Rustam, R. (2016). Eksistensi hak tanggungan dalam kontrak investasi kolektif efek beragun aset (KIK-EBA) sebagai konsep trusts. Jurnal Hukum IUS QUIA IUSTUM, 23.

Santoso, D., & Ali, A. (1999). Hukum perjanjian Indonesia. Yogyakarta: FH UII.

Shalihah, G. K. M., Sepang, M., & Londa, J. E. (2022). Tinjauan terhadap peranan asas hukum perjanjian dalam mewujudkan hakekat perjanjian. Lex Privatum, 2(10).

Siswoyo, A. A., Sutiawan, H. A., & Nasution, M. Y. F. H. (2023). Dilematika hukum prinsip deklaratif hak cipta dalam skema pembiayaan berbasis kekayaan intelektual. GOVERNANCE: Jurnal Ilmiah Kajian Politik Lokal dan Pembangunan, 10(2), 58–70.

Soeikromo, D., Barama, M., & Roeroe, S. D. L. (2019). Analysis of legal protection for debtors of home loan (KPR) at national commercial banks in Indonesia. Journal of Law, Policy and Globalization, 82, 25–31. https://doi.org/10.7176/JLPG

Soekanto, S., & Mamudji, S. (2015). Penelitian hukum normatif: Suatu tinjauan singkat (Edisi ke-17). Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sukmaningsih, N. K. I. A. (2024). Konflik dan harmonisasi penolakan warisan dalam perspektif Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan hukum adat Bali: Studi tentang hak dan kewajiban ahli waris. Kertha Widya: Jurnal Hukum, 12(1), 77–87.

Suteki, & Taufani, G. (2020). Metodologi penelitian hukum (Filsafat, teori, dan praktik). Depok: Rajawali Press.

Tandian, J., & Roisah, K. (2024). Analisis yuridis ahli waris yang wanprestasi atas perjanjian yang dibuat pewaris (Putusan Perkara Perdata Nomor 443/Pdt.G/2021/PN Smg). Unes Law Review, 6(3), 7914–7924. https://doi.org/10.31933/unesrev.v6i3

Downloads

Published

2025-05-29

How to Cite

Muhammad Nur Alamsyah, Vazrie Avicenna, & Gusti Yosi Andri. (2025). Pencantuman Klausula Ahli Waris dalam Perjanjian Kredit Dikaitkan dengan Asas Kepribadian. Mandub : Jurnal Politik, Sosial, Hukum Dan Humaniora, 3(2), 24–39. https://doi.org/10.59059/mandub.v3i2.2401